MENIKAH

Rabu, 24 April 2019
Adi Wahyu Dwi Nugroho, suamiku.
Inget banget dulu zaman SMA kamu pernah bilang suka sama aku, aku jawab kita temenan aja.
Inget dulu zaman kuliah kamu pernah bilang kangen pengen ketemu, aku jawab gila ya kangen segala, alay.
Inget dulu selang setahun lulus kuliah, aku hubungi kamu sekedar tanya gmana kuliahmu? Udah selesai? Kamu jawab belum.
Dan inget banget waktu itu, bulan april 2017.. "Ma, aku wisuda besok hari kamis. Datang ya."
Aku jawab, "duh maaf yuk, ama kerja dan ga bisa izin kalau cuma menghadiri wisudamu. Tapi congratulation ya, semoga ilmunya bermanfaat."
Keesokan harinya, "ma, nnti malem makan yok, aku traktir."
"Oh, ayok, ama ajak yuni ya? (Alhmdulillah dapat traktiran)"
"Oke, aku jemput abis magrib."

Sesaat setelah sampai TKP.
Oh ramai ternyata, ada orang tua dan sahabat-sahabat wahyu. Assalamualaikum..

Ditengah menikmati ayam bakar depan pom bensin panam, "wahyu, yang mana calonmu? Tanya salah seorang teman wahyu."
Wahyu jawab, "itu yang jilbab hitam."
Laaaah, aku liat sekelilingku ga ada yang pakai jilbab hitam. Cuma aku. Ha? Aku? Ah wahyu bisa aja bercandanya.

Saat diperjalanan pulang, "yu, apa rencanamu setelah ini? Tanya yuni."
"Aku mau nikah sama ama."
Eh buset, dasar anak labil baru wisuda mau nikah. Kerja dulu, cari pengalaman dulu.
"Wahyu udah ada uang ma, kerjaan juga ada, tinggal istri aja dia yang belum ada." Kata teman wahyu.
Oooh gitu, ya kerumah aja kalo emang iya. (Dalam hatiku menganggap obrolan ini hanya candaan)

17 Desember, 2017.
"Ma, aku mau kerumahmu."
Wahyu, orang tuanya, dan kakeknya, datang kerumahku. Melamarku.
"Maaf pak, saya masih ada kontrak kerja, jadi jikalau saya menikah dengan wahyu, saya harus tinggal di pekanbaru hingga kontrak kerja saya selesai."
"Ya sudah, tunangan saja dulu." Kata kakek wahyu.
Dan kamipun bertunangan.

Alhamdulillah, Sah!
15 july, 2018.
Makasih udah menikahiku, Wahyu.
Rasa syukur yang begitu dalam aku panjatkan, karna bersuamikan dirimu. Pria sabar, baik hati, dan bertanggung jawab. Meski jalan tak selamanya mulus, begitu pula jalan kita menuju pernikahan ini. Makasih udah mencintaiku sejak SMA, walau kita ga ada berkabar berita.
Aku dengan pacarku, dan kamu ga tau deh punya pacar atau engga selama ini.
Tapi namanya jodoh, emang ga bakal kemana.

16 july, 2018.
Yaaaah, HAID.
Dilema si pengantin baru.

16 agustus, 2018.
"Cel, haid ga?" Tanya dani (sahabatku)
"Belum dan, kenapa?"
Cek lah, bisa jadi hamil loh cel.

17 agustus, 2018
Alhamdulillaaah, mas garisnya 2.

Allah begitu sayang padaku.
DiberikanNya lelaki seperti Wahyu, selang sebulan diberikanNya aku kepercayaan berupa janin dalam kandungan.
Terimakasih, ya Allah.


0 komentar:

Posting Komentar

Ditunggu komentarnya ya sobat... :D